[Detik] Pentas Drama Menak Tampilkan Kisah Cinta 'Kelaswara dan Jayengtresna


Prabu Kelan dan Jayengrana
JakartaUsai akhir yang tragis kematian Dewi Adaninggar asal Tiongkok, cinta Kelaswara kepada Jayengtresna dipertanyakan. Dua kerajaan tak menyetujuinya dan menduga ada intrik di dalamnya. Bagaimana kisah kelanjutan cinta keduanya?

Akhir pekan lalu di Gedung Pewayangan TMII Jakarta Timur, digelar pertunjukan drama menak yang berjudul 'Kelaswara Jayengtresna'. Sore itu, pertunjukan dimulai dengan tari kelono topeng gagah dan tari golek.

Saat lakon akan dimulai, penari wanita dan pria memasuki panggung. Mereka menari dengan gerakan patah-patah seperti wayang golek. Kepalanya pun menoleh dengan tolehan serupa. Perpaduan antara gerakan tari klasik Yogyakarta dan karya sutradara Tatik Kartini dikolaborasikan.

Drama ini merupakan kelanjutan dari cerita yang ditampilkan tahun lalu yakni 'Pastha Anglari Pasthi'. Naskahnya sendiri bersumber dari Serat Menak yang ditulis oleh RNg.Yosodipuro dan berpijak pada ragam Tari Golek Menak yang diciptakan Sri Sultan Hamengkubuwono IX.



"Tadinya saya tidak ingin membuat yang seputar wayang. Tapi ditantang oleh Teater Wayang Indonesia untuk menggelarnya di Jakarta karena wayang menak belum pernah dipentaskan di sini," kata Tatik usai pentas di Gedung Pewayangan TMII akhir pekan lalu.

Akhirnya Tatik membuat pagelaran wayang menak. Namun dengan kisah cinta yang berlanjut antara Kelaswara dan Jayengtresna.

"Sebenarnya kami ingin mempromosikan apa itu wayang menak tapi dengan intrik drama kisah romantis itu. Konflik dari dua kerajaan juga dibumbui," tambahnya.


Setelah pertengkaran hebat antara kedua kerajaan, lakon ditutup dengan tembang dari Nanang Hape. "Cinta tidak akan kurang jalan, melebihi debu. Lembut melebihi air. Cinta akan cari jalan..."


Sumber : https://hot.detik.com/art/2698463/pentas-drama-menak-tampilkan-kisah-cinta-kelaswara-dan-jayengtresna